Info Terbaru 2022

Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta

Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta
Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta

Modus Penipuan Struk Palsu – Assalamualaikum sobat Inspirilo, di artikel kali ini saya ingin sharingseputar pengalaman yang cukup berkesan, khususnya buat saya pribadi.


Kejadiannya sekitar 2 tahun lalu, yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan. Bagaimana bisa? Dan modus penipuan menyerupai apa yang saya dapati?


Baiklah berikut akan saya coba ceritakan menyerupai apa detailnya. Terlepas dari elok atau tidaknya goresan pena ini, saya berharap kandungan isinya bisa bermanfaat bagi sobat yang membacanya. InsyaAllah.



 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


Gambar: Penipu – Dari Buku 7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula



Seperti kita ketahui bersama, cukup umur ini yang namanya modus penipuan telah semakin menjamur. Banyak sekali jenis, bentuk, dan media yang diterapkan oleh si penipu dalam upaya mengelabui calon korbannya. Medianya bisa lewat online / Internet maupun offline.


Adapun yang saya alami ini yaitu modus penipuan offline, bermodalkan kertas struk bukti transfer palsu.


Ada yang pernah tahu atau dengar modus sejenis itu? Oke, berikut saya coba kasih sedikit gambarannya.


Ilustrasi modus penipuan struk palsu menyerupai ini:


Si pelaku berpura-pura belanja di suatu toko. Kemudian meninggalkan toko dan barang belanjaan dengan alasan ingin membayarnya via Transfer Bank. Tentunya dengan menciptakan kesepakatan terlebih dahulu dengan si pedagang.


Beberapa ketika kemudian, si pelaku kembali tiba ke toko dengan hanya menawarkan bukti transfer palsu. Di sini si penipu berusaha mengelabui sang pedagang bermodalkan struk tersebut.


Kalau memang si pedagang kurang hati-hati dan teliti, atau bahkan mungkin gaptek, pastinya akan sangat simpel dikelabui. Barang daganganpun sanggup dibawa pulang dengan santainya secara gratis.


Seperti itu citra gambaran modus penipuan yang saya alami.


Bagaimana kisah selengkapnya perihal modus penipuan struk palsu ini?  Kalau ingin tau boleh baca terus hingga beres ya.


Berikut saya sajikan kronologi lengkap kejadiannya dari awal hingga akhir. Di bab simpulan ada satu momen langka yang niscaya bakal membuat perhatian sobat tercengang. Pokoknya sangat sayang jikalau dilewatkan begitu saja. wkwkwk


Baiklah, daripada kelamaan bertele-tele, kita mulai saja ceritanya.


Modus penipuan struk palsu – The Beginning


Kejadian yang saya alami ini berlangsung tepatnya pada tanggal 29 Juli 2015. Saat itu keseharian saya yaitu menjaga dan mengelola toko grosiran milik kakak. Lokasinya di daerah Perumnas 1 Tangerang.


Barang dagangan yang dijual yaitu banyak sekali macam aksesoris pakaian. Seperti sabuk/gesper, dompet, tas kulit, jaket kulit/sintetis dan lain sebagainya.


Tokonya sendiri berdiri di sebuah bangunan ruko. Letaknya berada sempurna di sisi jalan raya dan akrab dengan sentra keramaian Pasar Malabar Tangerang. Makara cukup strategis.


Di sana saya bekerja mengelola toko dengan dibantu oleh seorang teman asal Bogor. Namanya Mista, namun biasa saya panggil Bang Tata.


Kedatangan si pelaku untuk berbelanja


Singkat cerita, pada sore hari ba’da Ashar, toko kami kedatangan seorang laki-laki yang hendak berbelanja. Perawakannya tinggi besar dengan rambut gondrong. Lengkap dengan kacamata hitam terpasang di atas kepalanya. Dia tiba dengan mengendarai motor.


Saya sendiri gres pertama kali melihatnya. Nampaknya beliau memang pelanggan gres yang belum pernah belanja ke toko kami sebelumnya.


Pria inilah yang kemudian bakal jadi sorotan utama di dongeng ini. Dan untuk mempermudah penyampaian, saya akan menyebut laki-laki ini dengan nama Mr. K saja, ya. Karena Mr.X sudah terlalu mainstream ?


Oke lanjut.


Tanpa banyak basa-basi si Mr. K eksklusif mengutarakan niatnya untuk membeli sejumlah barang.


Mendapati ada orang yang ingin berbelanja tentunya kami merasa sangat senang. selanjutnya bapak tersebut menyebutkan akan membelanjakan uangnya senilai 17 juta.


“Kang, saya mau belanja barang buat dijual lagi. Ini saya ada 17 (juta). Tolong pilihin barang-barang paling elok aja, soalnya buat saya jual di Mall”


Begitulah kira-kira seuntai kalimat Mr. K ucapkan ke saya. Sontak saya eksklusif sumringah ketika itu juga. Jarang-jarang ada orang yang belanja dengan jumalah yang sedemikian banyaknya. “Alhamdulillah, rejeki dari Allah.” Begitu pikir saya.


Saat itu saya sama sekali tidak menaruh kecurigaan sedikitpun padanya. Saya cukup positive thinking bahwa ia memang benar-benar berniat belanja.


Tanpa menyiakan banyak waktu, kami eksklusif memilihkan barang-barang dengan kualitas dan brand terbaik. Mulai dari sabuk, dompet, tas, gantungan kunci kulit, dll. Semuanya kami pilihkan yang paling elok dan mahal harganya. Sesuai dengan apa yang ia minta.


Sesekali beliau juga menunjuk barang-barang tertentu untuk saya ambilkan. Kemudian Ia suruh totalkan supaya nominalnya jangan lebih dari 17 juta. Kalaupun lebih, gak usah banyak-banyak, ungkapnya.


Kami berdua (saya dan Bang Tata) cukup semangat dalam menyiapkan apa yang bapak tersebut ingin beli.


Pelaku meminta no. rekening untuk transfer pembayaran


Dan sehabis dirasa cukup, kami pun mulai hitung total belanjaannya yang gres dikumpulkan tersebut. Akhirnya terbentuklah sebuah kumpulan barang bernilai  Rp. 17.581.000 (Tujuh Belas Juta Lima Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah).


Kami pun eksklusif informasikan jumlah barang dan totalannya kepada si Mr. K.


“Ini totalnya 17 juta lebih pak, gak apa-apa?” Tanya Bang Tata.


“Oh, iya gak apa-apa”, sahut si Mr. K


Namun kemudian, apa yang beliau katakan selanjutnya sungguh di luar yang kami perkirakan.


“Kang, saya minta nomor rekeningnya, nanti saya bayarnya transfer saja. Itu entar dibungkus aja barangnya, kalau bisa dibikin satu karung, biar simpel bawanya. Sekarang saya mau keluar dulu, mau nagihin hutang ke temen, sekalian cari ATM buat transfer pembayarannya ke Akang”


“Wah,, saya kira mau bayar cash, Pak”, ucap saya sambil agak menyesalkan.


Toko kami memang belum menyediakan kemudahan pembayaran memakai mesin EDC Bank. Makara masih serba manual. Jarang-jarang juga ada yang belanja, bayarnya dengan memakai kartu debit atau transfer.


Tapi ya sudah, saya turuti keinginannya. Sayapun kasihkan nomor rekening ke si Mr. K dengan menuliskannya di secarik kertas. Saya tulisakan nama Bank dengan nomor rekening, plus nama lengkap saya sebagai pemegang rekening.


 


Si pelaku pergi dari toko dengan alasan mencari ATM BCA untuk transfer


Mr. K pun berlalu pergi meninggalkan toko dengan alasan mencari ATM BCA untuk transfer. Kebetulan memang di daerah sekitar toko tidak tersedia ATM BCA.


Dia berjanji akan balik lagi sehabis maghrib atau Isya untuk mengambil barangnya. Artinya sebelum waktu tersebut ia sudah akan mentransfer pembayarannya ke rekening saya. Kamipun mengiyakan apa yang ia inginkan.


Setelahnya kiprah saya dan Bang Tata yaitu merapihkan barang belanjaan yang sudah dipisahkan tadi. Barang belanjaan senilai 17 juta lebih itu tentu bukan jumlah yang sedikit. Sesuai dengan permintaanya, kami mencarikan karung dengan ukuran paling besar alias jumbo.


Namun menyerupai telah kami duga sebelumnya, barang sebanyak itu memang tidak akan cukup jikalau dimasukkan dalam satu karung. Seandainya kami paksakanpun tetap tidak akan muat.


Setelah dimaksimalkan, kami hanya bisa memuatnya dalam 2 karung besar dan 1 karung  kecil. Makara total ada 3 karung.


“Ya sudahlah, tidak apa-apa, toh bisanya cuma segini. Mau dipaksain jadi satu karung, ya mana bisa.. barang sebanyak itu pasti gak bakalan muat. Soal nanti Bapaknya komplain, kita kasih klarifikasi aja. Dia pasti ngerti”, ucap saya ke Bang Tata.


Semuanya sudah beres, tinggal menunggu si Mr. K transfer dan kembali mengambil belanjaan. Waktu sudah menawarkan 5.30 sore, hampir mendekati maghrib rupanya.


 


Utusan si pelaku tiba menyerahkan bukti transfer


Lepas sholat maghrib, tak berselang usang yang dinantikan pun datang. Namun yang tiba bukanlah si Mr. K yang tadi berbelanja. Melainkan 2 orang laki-laki yang mengaku sebagai utusannya. Mereka tiba ke toko dengan mengendarai motor.


Sambil menyodorkan struk bukti transfer, orang tersebut bilang “Saya mau ambil barang yang tadi dibeli bapak xxx (Mr. K). Ini bukti transfernya, tadi katanya uangnya sudah dikirim”


“Oh oke”.. timpal saya. Sayapun mengambil struk bukti transfer yang diberikannya itu. Di situ saya sudah hampri sepenuhnya yakin bahwa uangnya memang sudah terkirim ke rekeing saya.


Tapi tentu belum valid kalau belum cek saldo di rekening. Langsung saya ambil HP untuk mengecek laporan mutasi transaksi ketika itu via Internet Banking.


Namun apa yang terjadi?


Saat saya cek saldo dan mutasi transaksi, sama sekali tidak ada kiriman dana dari si Mr. K. Tidak ada uang masuk 17 juta sesuai yang tertera di struk bukti transfer.


Sampai sini, saya masih berprasangka baik. Saya pikir mungkin sistem Internet Banking BCA  sedang gangguan.


Dalam keadaan menyerupai itu, laki-laki utusan Mr. K itu terlihat berusaha hendak mengangkat karung berisi barang belanjaan yang jumlahnya 3 karung itu. Namun alasannya yaitu mendapati belum adanya tambahan saldo di akun rekening, saya larang beliau untuk jangan dulu angkat barangnya.


Saya minta izin sebentar untuk mengecek saldo eksklusif via ATM BRI yang sempurna berada di depan toko. Hasilnya nihil, sama sekali tidak ada saldo tambahan dari si Mr. K.


Upaya modus penipuan terkuak


Di sinilah saya gres tersadar sedang ada dalam upaya modus penipuan.  Sehingga ketika itu juga saya pastikan bahwa struk bukti yang ia beri tadi yaitu struk palsu. Tampilan struknya yaitu menyerupai di bawah ini.


 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


Tampilannya nyaris menyerupai asli. Ya memang dilihat dari jenis kertas dan hasil print-out itu orisinil hasil dari ATM. Tapi entah teknik apa yang beliau gunakan, hingga bisa menghasilkan bukti menyerupai itu, sementara pada kenyataannya sama sekali tidak ada transferan.


Seketika itu pula saya eksklusif menghampiri laki-laki utusan si Mr. K itu untuk melarangnya membawa barang belanjaan. Terlihat satu karung kecil sudah berada sempurna di bab depan motor matic-nya.Saya eksklusif tegaskan padanya bahwa transferannya belum masuk. Makara jangan dibawa dulu barangnya.


Kedua orang itu sepertinya sudah sadar modusnya tercium. Mereka menampakkan perilaku yang kikuk, seakan salah tingkah. Kemudian eksklusif saja pamit, dan bilang malam harinya sekitar jam 9 akan kembali ke toko bareng si Mr. K. Biar lebih jelas, ungkapnya.


Malam pun berlalu.Tapi nyatanya Mr. K dan komplotannya tidak nampak kembali menawarkan batang hidungnya. Bahkan tidak ada SMS atau telepon untuk sekadar memastikan perihal transferannya itu.


Logikanya, kalau memang beliau benar-benar transfer pasti akan mengkonfirmasi. Bahkan nomor HP yang ia berikan sebelumnya pun eksklusif tidak aktif.


Ya.. fixed. Saya simpulkan Ini modus penipuan model usang namun dengan cara yang sedikit dimodifikasi.


Seketika saya bersyukur ketika itu.


Di sini Saya bisa saja kecewa alasannya yaitu tidak jadi closing omzet sebesar 17 juta dalam sehari itu. Tapi tentu ada lebih banyak hal yang harus saya syukuri, yaitu masih diselamatkan untuk tidak kehilangan barang senilai 17 juta rupiah. Alhamdulillah.


Alasan kenapa si Mr. K menginginkan barang dimuat dalam 1 karung


Terjawab sudah alasan kenapa si Mr. K menginginkan barang belanjaanya dimuat dalam 1 karung. Rupaya hal itu bertujuan supaya simpel dibawa dalam sekali angkut. Supaya saya tidak punya banyak waktu untuk sekadar mengecek validitas dari bukti transfer yang ia berikan.


Cukup rasional memang. Tapi di sini ia kurang cermat dalam melancarkan modus penipuannya. Ia tidak memperhitungkan dengan baik jumlah barang dengan nominal uang 17 juta. Hasilnya barangnya overload dan terang tidak bisa muat dalam satu karung saja.


Bisa dibayangkan jikalau memang barangnya hanya ada satu karung. Mungkin mereka bisa dengan simpel mengangkutnya, secara gratis tentunya.


Modus penipuan struk palsu ini jadi viral di Socmed dan menjadi headline di banyak media online mainstream


Keesokan harinya, saya merasa perlu untuk membagikan apa yang saya alami di atas. Tujuannya tidak lain semoga bisa membuatkan pengalaman dan pelajaran pada lebih banyak orang. Agar bisa lebih berhati-hati dalam bertransaksi, baik itu di online ataupun offline.


Cara terbaik untuk membuatkan yang terpikir kala itu ya cuma lewat share status di Facebook.


Mulailah saya buka Facebook App dan menuliskan apa yang telah saya alami sehari sebelumnya itu. Saya sertakan juga foto bukti transfer palsu tersebut.


Tak disangka tak dinyana, apa yang saya share terkait pengalaman tersebut seketika menjadi viral pada hari itu. Kurang dari 1×24 jam, status saya tersebut sudah di-like dan dikomentari oleh ribuan orang.



 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


facebook.com/rusman.idr



Praktislah dalam sehari itu, saya serasa jadi artis dadakan. Haha. Bagaimana tidak, seharian HP suara terus, PM berdatangan menanyakan kebenaran perihal apa yang saya alami. Friend Request dari orang-orang tak dikenal pun berdatangan.


Namun tidak sedikit juga yang membully, menyebutkan bahwa saya cuma mengarang dongeng untuk cari sensasi. Kalau yang model begini sih, saya diamkan saja.


Tak usang kemudian, salah seorang teman saya di Facebook memberi tahu bahwa isi postingan saya telah diberitakan di banyak media mainstream Indonesia. ‘Salah dua’-nya dimuat di merdeka.com dan Brilio.


Berikut yaitu tampilannya…



 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


brilio.net



 



 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


merdeka.com



Ini yaitu pengalaman pertama sepanjang sejarah saya ber-facebook ria, mendapati interaksi kiriman sebesar itu.  Padahal biasanya tiap kali update status, yang interaksi tidak pernah banyak. Tapi bukan itu juga sih intinya. Yang terpenting itu apa yang saya tulis perihal modus penipuan struk palsu ini bisa tersebar keuntungannya ke lebih banyak orang.


Penutup


Saya percaya akan selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Dari insiden ini saya juga jadi banyak belajar. Belajar untuk tetap senantiasa teliti dan tidak simpel dikelabui.


Selain itu, hikmah lainnya yakni saya jadi ada materi buat diceritakan. Terlebih di Facebook, yang alhamdulillahnya banyak mendapat feedback positif dari para komentator.



 yakni ketika saya nyaris jadi korban upaya modus penipuan Viral! Pengalaman Terkena Modus Penipuan Struk Palsu Senilai 17 Juta


facebook.com/rusman.idr



Nah, begitulah dongeng saya ketika nyaris jadi korban upaya modus penipuan struk palsu ini.


Bagaimana? Apakah di antara sobat Inspirilo ada yang pernah mengalami modus penipuan juga? Dengan modus yang berbeda dengan saya, mungkin.


Silakan bisa ikut membuatkan pengalaman dengan menuliskannya di kolom komentar. Dan jikalau sobat merasa artikel ini bermanfaat, silakan boleh di-share melalui tombol Social Sharing di bawah atau di samping artikel ini.


Sekian untuk kali ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.


Advertisement

Iklan Sidebar